Islam Agama Teroris??
Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba`d.
Islam mengajarkan terorisme?, inilah pernyataan yang sangat ingin diharapkan berkembang di tengah informasi global oleh musuh-musuh Islam pasca serangkaian bom yang sengaja mereka ledakkan sendiri. Sebaliknya, justru Islam mengajarkan perdamaian, toleransi, keadilan, kasih sayang, cinta kepada sesama manusia, menghargai wanita, menghormati orang tua serta mengasihi fakir miskin. Peradaban mana pun di dunia ini perlu berterima kasih kepada sejarah Islam yang telah mencontohkan langsung bagaimana semua nilai luhur itu pernah dilakukan semasa Islam memimpin dunia.
Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba`d.
Islam mengajarkan terorisme?, inilah pernyataan yang sangat ingin diharapkan berkembang di tengah informasi global oleh musuh-musuh Islam pasca serangkaian bom yang sengaja mereka ledakkan sendiri. Sebaliknya, justru Islam mengajarkan perdamaian, toleransi, keadilan, kasih sayang, cinta kepada sesama manusia, menghargai wanita, menghormati orang tua serta mengasihi fakir miskin. Peradaban mana pun di dunia ini perlu berterima kasih kepada sejarah Islam yang telah mencontohkan langsung bagaimana semua nilai luhur itu pernah dilakukan semasa Islam memimpin dunia.
Kini, saat barat sedang diberi kesempatan mendominasi dunia dan gagal total menjadi teladan manusia, mereka melancarkan propanda makar terhadap Islam. Kampanye citra buruk terhadap Islam dijadikan upaya perlawanan terakhir setelah melihat perkembangan Islam yang terasa mulai berkembang kembali dengna sangat pesat di berbagai negeri, termasuk di jantung Eropa dan Amerika. Rupanya musuh-musuh Allah SWT sudah kehabiasan akal untuk secara kesatria bersaing secara sehat dengan cahaya agama Islam, sehingga mereka sudah masuk ke dalam upaya-upaya keji dan fitnah tanpa dasar demi membendung arus balik Islam yang amat dahsyat di dunia.
Sudah tak terhitung jumlah gereja yang bangkrut lalu dilego dan akhirnya malah menjadi islamic center. Kalau fenomena ini dibiarkan saja, bisa jadi ketakutan kebangkitan Islam dari Eropa benar-benar terjadi. Sebagaimana janji Rasulullah SAW bahwa dua pusat kekuatan barat akan jatuh ke tangan Islam. Yang pertama sudah terjadi, yaitu di masa kekuasaan Sultan Muhammad Al-Fatih, dengan jatuhnya Constantinopel ke tangan Islam yang kini menjadi Istambul. Sedangkan kota kedua adalah Roma atau Vatikan yang hingga hari ini masih belum terjadi namun pasti terjadi.
Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang negeri manakah yang akan dikuasai lebih dahulu, Constantinopel atau Roma ?. Beliau SAW menjawab,?Negeri Heraklius lebih dahulu?. (HR. Ahmad dengan sanad Shahih).
Negeri Heraklius maksudnya adalah Contantinopel yang dibebaskan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih pada 29 Mei 1453.
Ketakutan barat atas kebangkitan Islam memang sangat beralasan, meski pun banyka juga dari umat Islam sendiri di negeri ini masih kurang yakin atas itu. Samuel Huntington dalam karyanya ?The Class Of Civilization? secara sangat kentara menggambarkan rasa takut barat kepada dunia Islam. Ketakutan itu tentu saja berbentuk kebangkitan Islam di jantung negeri mereka sendiri, baik dengan serangan militer maupun dengan masuknya orang-orang barat sendiri secara sadar ke dalam agama Islam.
Literatur Islam sendiri memang banyak menyebutkan kembalinya Islam pada puncak kejayaannya.
Dari Tamim Ad-Daary bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sungguh Islam ini akan berkuasa hingga batas wilayah malam dan siang" (HR. Ahmad dan Thabarany) .
Dari Tsauban bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah mengumpulkan bumi untukku hingga aku bisa melihat bagian Timur dan Baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai seluruh dunia. Dan aku dianugerahkan 2 harta yang berlimpah : Emas dan Perak" (HR. Muslim 2889, Abu Daud 4252, Tirmizy 2203 dan Ibnu Majah 3952) .
Meski sebenarnya, menurut pengamatan Dr. yusuf Al-Qaradawi, kebangkitan Islam di barat untuk masa kini cenderung bukan dengan pedang dan serangan militer, melainkan dengan tersebar luasnya informasi tentang ajaran Islam dan semakin terbuktinya ajaran Islam sebagai ajaran yang benar-benar dari dari Tuhan, bersih dari pemalsuan pemuka agama, suci dari khurafat dan tahayyul serta selalu berhasil menjadikan setiap peradaban yang dimasukinya menjadi jauh lebih maju dan kuat. Lalu berbebondong-bondonglah bangsa barat yang selama ini tertipu dan dibodohi oleh pemuka dua agama sebelum Islam, yahudi dan nasrani, bisa merasakan masuk Islam setelah 15 abad berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
Kerjasama antar inteljen barat dan kekuatan `siluman` militer mereka dalam meledakkan bom di Indonesia tidak lain hanyalah upaya membuat citra Islam menjadi buruk. Dan karena itu, harapan mereka untuk membendung arus islamisasi di Eropa dan Amerika bisa berjalan mulus. Untuk lebih lengkapnya sandiwara itu, sangat masuk akal bila mereka memanfaatkan Usamah, Azhari, Amrozi dan orang-orang Islam lainnya sebagai pelaku terorisme itu. Yang jelas, melihat teknologinya, semua bom itu mustahil bisa diledakkan kecuali oleh militer tingkat tinggi atau kerjsama inteljen tingkat tinggi. Tidak mungkin bahan bakunya bisa dibeli di toko kimia pinggir jalan, apalagi hanya pakai karbit. Banga kita ini hanya baru bisa bikin petasan, sedangkan C-4 itu hanya ada di barat sana.
Namun rupanya Allah SWT punya kehendak lain, justru pasca terjadi pengeboman, situs-situs keislaman semakin laris dikunjungi orang barat yang penasaran ingin tahu ajaran Islam. Alih-alih meninggalkan Islam, justru antrian masuk Islam semakin panjang saja di sana. Sebab Islam jadi semakin populer setelah difitnah sana sini, termasuk oleh Bush dan komplotannya yang telah meratakan Iraq dengan tanah tanpa pernah berhasil membuktikan tuduhannya.
Mereka berkehendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (QS. At-Taubah : 32)
Tidak ada yang bisa menumbangkan agama ALLAH di dunia ini meskipun bergabung seluruh kekuatan yang ada di langit dan di bumi.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
|